Jiwa Sang Entrepreneur: Hal Kecil Yang Berdampak Pada Kesuksesan

Source: https://stockcake.com/i/joyful-lemonade-stand_627439_789842

WELCOME. 

Kewirausahaan adalah semangat pantang menyerah dalam melihat peluang bisnis, kemudian mengubahnya menjadi kenyataan. Seorang wirausahawan selalu berorientasi pada pelanggan, berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan produk atau jasa yang inovatif. Mereka juga tak takut mengambil risiko, serta memiliki kemampuan mengelola sumber daya dengan efisien. (Suryana & Bayu, 2011).

Entrepreneur atau wirausahawan merupakan seseorang yang memiliki kreativitas suatu bisnis baru dengan berani menanggung risiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk mencapai laba dan pertumbuhan usaha berdasarkan identifikasi peluang dan mampu mendayagunakan sumber-sumber serta memodali peluang ini (Suryana & Bayu, 2011). Oleh karena itu, para entrepreneur ini dituntut peka terhadap keadaan sekitar untuk melihat potensi dan mendapatkan peluang dalam berwirausaha.

Pada hakikatnya setiap individu mempunyai jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam hidupnya (Suryana & Bayu, 2011). Kemampuan ini akan menentukan nasib diri kita kedepannya sebagai orang yang biasa saja atau menjadi orang yang dapat menggapai kesuksesan dalam hidupnya.

Pada tahun 2024, dinamika pasar kerja telah mengalami transformasi signifikan akibat pesatnya perkembangan teknologi digital. Namun, semangat kewirausahaan tetap menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi. Adapun esai ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kewirausahaan yang ada pada diri kita dengan penyesuaian di zaman yang telah memasuki era modernisasi.

PEMBAHASAN

Karakteristik, Sikap, dan Kepribadian Wirausaha

Sebagai seorang wirausahawan atau entrepreneur, maka harus menumbuhkan karakter atau mindset seorang pengusaha. Menurut McGraith & MacMillan dalam Prihadi (2020), terdapat tujuh karakter dasar seorang pengusaha yang harus dikuasai, yaitu sebagai berikut.

  1. Berorientasi aksi, yang diartikan sebagai keinginan untuk segera bertindak, dan tidak suka menunda-nunda atau membiarkan sesutau lewat begitu saja.

  2. Berpikir praktis, yaitu belajar menyederhanakan sesuatu yang rumit, sehingga tidak sukar dilakukan. Setiap persoalan dilihat secara jernih dan diselesaikan secara bertahap.

  3. Mencari peluang baru, termasuk mau belajar yang baru, mencari alternatif baru, dan mencari cara-cara baru.

  4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi. Artinya tidak pemalas atau penunda pekerjaan. Setiap kesempatan yang ada segera raih dan dimanfaatkan, disertai sifat disiplin yang tinggi.

  5. Hanya mengambil peluang yang terbaik. Artinya cepat membaca peluang-peluang yang muncul, dan memilih yang terbaik.

  6.  Fokus pada eksekusi. Artinya tidak sekadar memikirkan, merenungkan atau menganalisis ide-ide, melainkan melakukan tindakan dan merealisasikan pikiran-pikiran tersebut.

  7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti. Yaitu membangun jaringan dan memberdayakan orang-orang di sekitarnya, dan tidak melakukan semuanya sendiri.

Ketujuh Karakter dasar tersebut akan membawa seorang entrepreneur pada jalan kesuksesan dan keberhasilan. Selain tujuh karakter dasar, seorang entrepreneur harus mempunyai jiwa kemimpinan yang kuat dalam sikap dan kepribadiannya. Kepimpinan entrepreneur menurut Prihadi (2020) sangatlah penting, karena sebuah usaha dapat berkembang menjadi besar karena kepemimpinan. Dan seorang pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara yang lebih baik. Kepemimpinan ini mempunyai tiga unsur sebagai berikut.

  1. Pengaruh Menanamkan & menggunakan pengaruh yang efektif dan efesien melalui motivasi eksternal seperti contoh berikut.

  1. Menanamkan pengaruh, diberikan imbalan yang sesuai harapan.

  2. Penggunaan pengaruh, proses memotivasi karyawan untuk peningkatan prestasi kerja.

  1. Proses komunikasi (kejelasan & ketepatan) seorang pemimpin harus menciptakan arus komunikasi yang efektif, yaitu:

  1. Jelas,

  2. Dipercaya dan konsisten,

  3. Dapat dipertanggung jawabkan.

  1. Terfokus pada pencapaian tujuan. Pemimpin yang efektif harus memperhatikan tujuan individu, tujuan Kelompok, dan tujuan organisasi. Seorang wirausaha hendaknya mengetahui empat kekuatan dalam dirinya yang akan memengaruhi ketetapan hati tentang bagaimana membuat keputusan sebagai pemimpin.

    1. nilai-nilai kewirausahaan

    2. kepercayaan pada bawahan,

    3. kekuatan pemimpin dari wirausahawan itu sendiri, dan

    4. toleransi terhadap ambiguitas (ketidakpastian). 

Hubungan Passion dan Kewirausahaan

Passion adalah semangat yang membara, gairah yang mendalam, dan antusiasme yang tinggi terhadap suatu aktivitas, minat, atau tujuan. Ini adalah dorongan emosional yang kuat yang mendorong seseorang untuk memberikan waktu, energi, dan dedikasi yang maksimal dalam mengejar sesuatu yang mereka cintai (Herdiani & Apriani, 2020). Sedangkan kewirausahaan adalah tentang melihat peluang di mana orang lain tidak melihatnya, lalu menciptakan sesuatu yang baru. Wirausahawan adalah inovator yang tidak takut mengambil risiko. Passion dan kewirausahaan saling berkaitan, keduanya mendorong individu untuk bertindak proaktif dan kreatif.

Hubungan Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha

Dalam dunia bisnis yang terus berubah, inovasi yang lahir dari kreativitas adalah senjata utama para entrepreneur. Menurut Prihadi (2020), ada beberapa alasan sehingga kreativitas menjadi sangat penting, yaitu:

  1. Kreativitas dapat meluncurkan produk baru yang belum pernah dibuat di pasar.

  2. Kreatif berarti bukan peniru tetapi pemimpin.

  3. Dengan menjadi manusia yang kreatif, berarti menjadi the first mover.

  4. Kreativitas akan membuka/mencari cara dan jalan keluar baru.

  5. Kreativitas dapat menghindarkan diri dari kerugian dan kebangkrutan.

  6. Kreativitas menghubungkan titik-titik yang terpisah dan terisolasi.

Faktor Keberhasilan dan Penghambat Kewirausahaan

Banyak calon pengusaha yang ragu untuk memulai bisnis karena merasa tidak cukup baik atau memiliki modal yang terbatas. Padahal, untuk memulai usaha, yang terpenting adalah 3M, yaitu motivasi, mindset, dan make it (Prihadi, 2020).

Faktor pertama saat memulai usaha harus dilandasi motivasi yang kuat. Seperti seorang anak belajar berjalan, motivasi mendorong kita untuk terus berusaha meski menghadapi tantangan. Keinginan untuk mencapai tujuan tertentu, seperti kebebasan finansial atau fleksibilitas waktu, bisa menjadi pendorong yang kuat. Selain itu, desakan kebutuhan hidup juga dapat menjadi motivator yang efektif.

Faktor kedua yang diperlukan untuk memulai usaha adalah mindset atau pola pikir yang tepat. Pola pikir yang tepat meliputi berpikir produktif, berpikir kreatif, dan berpikir positif.

Faktor ketiga yang diperlukan untuk memulai usaha adalah make it atau just do it (lakukan saja). Artinya, jangan sampai seorang entrepreneur hanya berkutat pada pemikiran-pemikiran di dalam benak, dan tidak melakukan aksi apapun. Terlalu banyak berpikir justru menambah beban dan memunculkan keraguan.

Source: https://stockcake.com/i/team-strategy-session_468840_515908

Dalam kewirausahaan, berpikir kreatif sangatlah penting untuk memulai dan kelangsungan usaha. Namun berpikir kreatif juga mempunyai hambatan sehingga berpengaruh pada kewirausahaan. Faktor-faktor penghambat itu adalah sebagai berikut.

  1. Hambatan persepsi yang meliputi:

  1. Pola pikir stereotip yang tidak mau keluar dari cap atau kebiasaan yang sudah dilabelkan.

  2. Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi. Banyaknya informasi dapat membuat tidak fokus, sedangkan sedikit informasi membuat ketidaktahuan akan keadaan atau masalah yang sebenarnya.

  1. Hambatan Emosi yang meliputi:

  1. Takut mengambil risiko.

  2. Tidak menyukai ketidakpastian.

  3. Lebih suka menilai daripada menghasilkan gagasan.

  4. Menganggap remeh suatu masalah.

  5. Tergesa-gesa menyelesaikan masalah.

  1. Hambatan kultural 

  1. Ketakutan untuk tampil berbeda dari yang lain.

  2. Ketakutan mengemukakan pendapat dan mengambil tindakan berbeda dari yang lain.

  1. Hambatan lingkungan

  1. Kurang kerja sama dan saling percaya di antara anggota tim.

  2. Atasan otoriter 

  3. Gangguan sarana dan prasarana.

  4. Kurangnya dukungan 

  5. Budaya solidaritas dan anti persaingan.

  1. Hambatan intelektual

  1. Mempertahankan tradisi.

  2. Mengandalkan logika.

  3. Tidak mau menggunakan intuisi.

  4. Mengandalkan masa lalu.

  1. Hambatan ekspresif, yaitu ketidakmampuan mengkomunikasikan gagasan, baik lisan maupun tertulis.

Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan

Keuntungan menjadi wirausahawan adalah memiliki kendali penuh atas hidup dan usaha. Jadi, seorang entrepreneur bisa mengatur waktu kerja sesuai keinginan, menentukan strategi bisnis sendiri, dan membangun budaya kerja yang diimpikan. Entrepreneur juga memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan yang tidak terbatas, seiring dengan pertumbuhan bisnis. Selain itu, memberikan kepuasan tersendiri, ketika berhasil membangun sesuatu dari nol dan melihatnya berkembang.

Namun, di balik semua keuntungan itu, ada juga tantangan yang harus dihadapi. Sebagai entrepreneur, harus siap bekerja keras dan menghadapi tekanan yang tinggi, bisa mengelola waktu dengan baik, menghadapi persaingan yang ketat, dan mencari solusi atas berbagai masalah yang muncul. Ketidakpastian juga menjadi bagian dari kehidupan seorang entrepreneur. Karena pendapatannya tidak selalu stabil, dan ada risiko kegagalan bisnis.

Langkah-langkah Memulai Usaha Baru

Prihadi (2020) dalam bukunya yang berjudul “Kewirausahaan: Membentuk Pola Pikir dan Menjadi Sumber Daya Manusia Unggul”, secara kompleks menjabarkan bagaimana langkah-langkah memulai sebuah usaha. Namun, kali ini akan diringkas dalam memahami dasar-dasarnya saja.

  1. Analisis Peluang Usaha

Melakukan analisis pasar merupakan upaya untuk menentukan siapa yang menjadi konsumen, dan seberapa besar permintaan terhadap suatu produk yang ditawarkan. Identifikasi ini berpangkal dari kebutuhan konsumen dan bertujuan sebagai berikut.

  1. Menentukan pasar/peluang usaha apa yang sedang atau akan dilayani.

  2. Menentukan di mana lokasi tempat tinggal dari orang atau organisasi yang membutuhkan produk yang dipasarkan.

  3. Seberapa luas jumlah potensi pasar serta estimasi pasar yang dapat dilayani.

  4. Menentukan sifat-sifat dan karakteristik dari pasar, termasuk selera, kesenangan, kebiasaan, sikap, perilaku, gaya hidup, dan kebudayaan yang dimiliki konsumen.

  1. Proses perencanaan dan pengembangan produk

  1. Tahap gagasan, yaitu tahap ketika saran dan ide-ide mengenai produk diperoleh dan kemudian dilakukan pemilihan mengenai produk yang cukup baik untuk dilayani.

  2. Tahap konsep, yaitu tahap di mana gagasan dikembangkan ke dalam konsep yang lebih seksama dengan mempertimbangkan kebutuhan konsumen potensial.

  3. Tahap pengembangan produk, yaitu tahap lanjutan dari konsep. Dalam tahap ini aspek teknik dan ekonomi dari produk baru dinilai dengan memberikan spesifikasi pada anggota penelitian dan pengembangan.

  4. Tahap uji pemasaran

  5. Tahap komersialisasi

  1. Membuat Bussiness Plan

Secara garis besar, rencana bisnis bentuknya sederhana, dan disusun sebelum bisnis dilaksanakan. Rencana bisnis memfokuskan pada tiga hal, yaitu ide-ide bisnis, pemasaran, dan keuangan atau sumber modal. Jangka waktu dari rencana bisnis adalah jangka pendek yaitu 3-7 tahun.

KESIMPULAN

Pada intinya, menjadi wirausahawan atau entrepreneur itu seperti menaiki roller coaster; ada saat-saat di mana seorang entrepreneur merasa sangat senang dan puas, tetapi ada juga saat-saat di mana merasa sangat tertekan dan ingin menyerah. Namun, jika seorang entrepreneur memiliki passion dan tekad yang kuat, serta didukung oleh perencanaan yang matang, hal itu bisa membawa kesuksesan. Jika kita percaya telah siap menghadapi risiko dan ketidakpastian, serta memiliki semangat yang tinggi untuk terus belajar dan berkembang, maka menjadi wirausahawan bisa menjadi pilihan yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Herdiani, T. N., & Apriani, W. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Inovasi Enterpreneur Dalam Pelayanan Praktik Mandiri Bidan Di Kota Bengkulu. Journal for Quality in Women's Health, 3(2), 233-246.

Prihadi, M. D. (2020). KEWIRAUSAHAAN Membentuk Pola Pikir dan Menjadi Sumber Daya Manusia Unggul (N. Pangesti, Ed.; 1st ed.). Ahlimedia Book.


Suryana, Y., & Bayu, K. (2011). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
            Sukses (2nd ed.). Kencana Prenada Media Group.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ruang Rindu by Hiroaki Kato ft. Noe Letto

Name Of Love (ED Attack On Titan S3 Part 2)